Trenggalek - Salah satu prosesi yang cukup menarik di Hari Jadi Trenggalek adalah prosesi dengan ditandainya pembersihan atau penjamasan dua pusaka Tombak Korowelang Sakembaran.
Kegiatan pembersihan dua pusaka tersebut berlangsung di Ruang Paringgitan Pendopo Manggala Praja Kabupaten Trenggalek.Sebagai juru Jamasnya adalah KRT Sarjono Baskoro dan tim.
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|
Prosesi tersebut diawali dengan penyerahan dua pusaka, yaitu 2 tombak Korowelang dan 1 Tunggul Sungsung Praja serta 1 Tunggul Sungsung Naga.Dalam hal ini, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyerahkan pusaka tersebut kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek.
Setelah penyerahan kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, selanjutnya pusaka tersebut diberikan kepada juru jamas untuk dibersihkan.
" Ini merupakan acara rutin setiap tahun.Menjelang Hari Jadi Trenggalek yang ke - 828 kita melakukan jamasan.Pudaka tersebut kita inapkan di Kamulan, karena di Kamulan ada prasasti yang di temukan.Setelah itu besoknya dikirab ke pendopo, " kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Selasa (30/8/2022).
Arifin menuturkan, ada 4 pusaka yang dijamas, yaitu meliputi Tombak Korowelang, Tunggul Sungsung Praja dan yang terakhir ialah Tombak Sungsung Nogo.
Gus Ipin sapaan akrabnya menyampaikan, pada peringatan Hari Jadi tahun ini kita kedatangan tamu, yakni Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X.Kedatangan jajaran Pemerintah Provinsi DIY tersebut sudah sejak kemarin dan memberikan muhibah budaya.Jadi budaya Mataraman, khususnya Ngayogyakarta di Trenggalek.Mungkin Sri Sultan Hamengkubuwono X akan datang tanggal 1 September.
Sementara itu, masih lanjut Gus Ipin, di acara peringatan Hari Jadi Trenggalek ini, para Aparatur Sipil Negara (ASN) bergerak pagi dan saya meminta untuk berbagi kepada sesama, terserah yang mau dibagikan kepada tetangga kanna kiri.
Gus Ipin menyebut, kembalinya prasasti Kamulan juga menjadi hal yang baru, karena sebelumnya prasasti hanya berupa replika.Sekarang yang asli sudah ada di Trenggalek dan besok bisa disaksikan oleh masyarakat." Yang ingin melihat bisa menyaksikan di bawah Joglo depan Gedung Bawarasa, " imbuhnya.
Dalam peringatan Hari Jadi kali ini, dia juga menyampaikan terkait Jargon yang diusung, yaitu Batas, Nitis, Ngetes." Soga saja tatas, kemudian mengerjakan segala sesuatunya bisa Titis dan bisa menghasilkan sesuatu yang baik (Netes).Pendeknya, seperti harapan Presiden, pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat, " tandasnya.
Sementara itu, Juru Jamas, Sarjono Baskoro menjelaskan, ada dua pusaka milik Trenggalek yang dibersihkan.Dulunya diperoleh dari Kamulan.
" Korowelang itu berbentuk tombak dan keris, " ungkapnya.
Mantan Direktur RSUD dr.Soedomo Trenggalek ini menyebut, prosesi pencuciannya dengan mencucibpakai air dan selanjutnya diberi minyak, yang berfungsi untuk mengawetkan." Setelah diawetkan kemudian mengikuti rangkaian Hari Jadi, " ungkap Sarjono memungkasi (ags).